Advertisement
Dirut PSIM Jogja Liana Tasno Akui Belum Puas pada Pramusim Jelang Super League

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Direktur Utama PSIM Jogja, Liana Tasno, mengaku masih belum puas dengan performa timnya selama pramusim jelang Super League 2025/2026. Meski memiliki optimistis terhadap kualitas pemain yang ada, Liana mengakui sejumlah catatan perlu segera dievaluasi oleh manajemen dan jajaran pelatih.
Dari lima laga pramusim jelang Super League, PSIM hanya mampu meraih dua kemenangan dan tiga lainnya berakhir kekalahan. Dua kemenangan diraih melawan tim kasta kedua PSIS Semarang dengan skor 1-0, dan Madura United dalam uji coba tertutup dengan skor 2-0.
Advertisement
Sementara itu, Rafinha dan kawan-kawan harus menelan kekalahan dari Persik Kediri, Persis Solo, dan terakhir kalah telak dari Bali United dengan skor 6-0.
BACA JUGA: PPATK Temukan 140 Ribu Rekening Dormant, Nilai Rp428 Miliar
“Kalau komentar dari saya PR-nya masih banyak saya lihat. Terus terang saya belum puas, terutama melihat dari skuad yang sekarang,” ujar Liana saat diwawancarai usai laga melawan PSIS Semarang di Stadion Mandala Krida Jogja, Selasa (29/7/2025).
Menurutnya, secara teknis permainan dari kaki ke kaki sudah mulai terlihat. Namun, kekurangan justru mencolok dari aspek komunikasi antarpemain, terutama saat laga uji coba di Bali melawan Bali United beberapa waktu lalu. “Waktu di Bali itu saya tidak lihat kayaknya enggak ada komunikasinya,” katanya.
Liana optimistis jika para pemain mendapat jam terbang yang semakin banyak, chemistry antar pemain di lapangan juga akan semakin baik. Meski begitu, ia menyadari bahwa masih ada beberapa posisi yang perlu diperkuat secara khusus. “Memang di beberapa lini tertentu menjadi PR bagi manajemen untuk diperkuat,” ucapnya.
Sebagai langkah tindak lanjut, Liana berencana menggelar pertemuan dengan jajaran manajemen tim, termasuk General Manager, Manajer Tim, serta pelatih kepala Jean-Paul Van Gastel dan asisten pelatih Erwan Hendarwanto, guna membahas sektor-sektor yang membutuhkan perhatian khusus.
Ia juga menjelaskan bahwa pelatih kepala akan menjadi penentu utama dalam pemetaan kualitas pemain, termasuk dari aspek teknik, fisik, dan kesiapan mental bertanding. Sementara dirinya lebih mengambil peran sebagai penopang manajerial berdasarkan rekomendasi tim pelatih.
“Saya hanya bisa memonitor saja masukan dari head coach, kalau dari pelatih kepala bilang ada yang perlu diperkuat, saya akan berusaha keras untuk memperkuat PSIM juga,” tegasnya.
BACA JUGA: Dampak Gempa Rusia: Jepang Terbitkan Peringatan Tsunami 3 Meter di Pantai Pasifik
Liana menegaskan target realistis tetap dipegang teguh, yaitu membawa PSIM Jogja tampil stabil di kasta tertinggi tanpa tekanan berlebih.
“Saya tidak muluk-muluk, saya cuma pengen di Liga 1 bisa tidur nyenyak tiap malam, sudah cukup buat saya. Jadi lebih baik saya touch up sekarang bersama dengan head coach apabila ada,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja dan Cara Pembayarannya
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Rabu 30 Juli 2025, Cek di Sini
- Jadwal DAMRI Jogja Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 30 Juli 2025: Penghargaan Lumbung Mataraman DIY, Parkir Liar hingga Soal Pengosongan Pantai Sanglen
- Pemkot Jogja Tetapkan KLB Leptospirosis, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement