Advertisement

Heboh Isu Doping, Pakar UGM Minta Atlet Berhati-hati Konsumsi Obat

Catur Dwi Janati
Rabu, 28 Agustus 2024 - 06:57 WIB
Sunartono
Heboh Isu Doping, Pakar UGM Minta Atlet Berhati-hati Konsumsi Obat Ilustrasi obat/obatan. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Isu soal doping terus menjadi bahasan hangat dalam dunia olahraga. Atlet dianggap harus makin berhati-hati mengonsumsi obat karena bisa saja di dalamnya mengandung zat doping.

Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Arko Jatmiko Wicaksono mengungkapkan tidak mudah menyeleksi apakah kandungan sediaan obat yang dikonsumsi mengandung zat doping atau tidak. Pasalnya atlet yang juga hanya manusia biasa tak lepas dari cedera dan penyakit laib yang bisa saja memerlukan obat untuk penyembuhan. 

Advertisement

BACA JUGA : Skandal Doping, Rusia Dilarang Ikut Olimpiade 2020

Oleh karena itu para atlet diminta harus berhati-hati dalam mengkonsumsi obat meskipun untuk keperluan pengobatan sekalipu . Sebab tidak menutup kemungkinan obat yang dikonsumsi mengandung zat doping.  

"Mengingat sulitnya mengetahui apakah suatu sediaan obat mengandung zat doping atau tidak. Sehingga perlu mengidentifikasi jenis obat-obatan yang diresepkan," kata Arko pada Selasa (27/8/2024).

Arko yang juga merupakan Staf Bidang Iptek dan Litbang KONI DIY mencoba mengatasi persoalan tersebut dengan mengembangkan aplikasi skrining doping. Aplikasi ini akan sangat membantu tim medis dalam mengidentifikasi jenis obat-obatan yang diresepkan menjelang PON 2024. 

"Melalui aplikasi ini, tim medis dengan mudah dapat mengetahui apakah sediaan obat yang akan telah diberikan kepada atlet masuk kategori daftar doping atau bukan," tandasnya.

Jika obat yang akan dikonsumsi mengandung zat doping namun keberadaannya benar-benar dibutuhkan untuk kesembuhan sang atlet karena kondisi medis khusus, maka izin penggunaan khusus (TUE) dapat diajukan kepada National Anti-Doping Organization (IADO).

Arko menjelaskan kondisi-kondisi medis khusus yang bisa menimpa atlet tersebut mencakup pengobatan akibat cedera serius, atlet dengan riwayat asma kambuhan, atlet dengan penyakit jantung, ataupun riwayat medis lain yang memaksa atlet harus mengkonsumsi obat tersebut tanpa ada pilihan obat lain yang setara. 

BACA JUGA : Dituding Gunakan Narkoba, Emon Tunjukkan Hasil Tes Urin

Di sisi lain Arko mengingatkan para atlet agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi obat yang mengandung zat doping. Apalagi sudah ada atlet yang dijatuhi sanksi akibat terbukti mengkonsumsi doping. Hal ini tentunya menjadi warning serius bagi seluruh atlet yang akan berlaga pada PON 2024 di awal September 2024 nanti.

"Setidaknya pada PON 2021 lalu, tiga orang peraih medali emas, satu perak dan satu perunggu dicabut kemenangannya, diminta mengembalikan seluruh hadiah yang diterima beserta bonusnya, dan mendapat skorsing bahkan hingga empat tahun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement