Petenis Italia Juara Piala Davis Usai Kalahkan Belanda degan Skor 2-0
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Italia menjadi juara Piala Davis untuk tahun kedua berturut-turut, dan ketiga kalinya dalam sejarah mereka, dengan mengalahkan Belanda 2-0 pada babak final di Malaga, Spanyol, Minggu (24/11/2024).
Matteo Berrettini membawa Italia melaju dengan kemenangan telak 6-4 6-2 atas Botic van de Zandschulp sebelum petenis nomor satu dunia Jannik Sinner menang 7-6(2) 6-2 atas Tallon Griekspoor.
Advertisement
Kemenangan itu berarti Italia adalah negara pertama yang mempertahankan gelar Piala Davis sejak Ceko pada 2013, dan merupakan negara kelima dalam sejarah yang memenangi Piala Davis dan Piala Billie Jean King di tahun yang sama. Sementara itu, bagi Belanda, ini adalah final Piala Davis pertama mereka dalam 104 tahun di kompetisi tersebut.
BACA JUGA : Sejumlah Tim Siap "Adu Smash" di Laga Tenis Meja PDAM Tirta Sembada Cup I 2024
Berrettini tidak dipilih bermain dalam nomor tunggal untuk perempat final Italia melawan Argentina pada Kamis (21/11). Namun, setelah berpasangan dengan Sinner untuk memenangi nomor ganda yang menentukan dalam pertandingan itu, ia seolah membuktikan diri bahwa ia layak bermain tunggal.
Ia berhasil melewati pertarungan tiga set melawan petenis Australia Thanasi Kokkinakis untuk membantu Italia melaju ke semifinal, dan kapten Filippo Volandri tetap percaya padanya untuk memimpin tim Italia di final.
"Tidak masalah siapa yang bermain atau siapa yang tidak bermain, seluruh negeri bermain", kata Berrettini setelah pertandingan, merujuk para pendukung Italia di dalam arena, seperti disiarkan laman resmi Piala Davis, Senin.
Tidak bisa ditentukan siapa yang lebih dominan antara Berrettini dan Van de Zandschulp dalam delapan gim pertama karena tidak ada satu pun dari mereka yang menciptakan break point.
Semua berubah pada kedudukan 4-4 ketika Berrettini memanfaatkan permainan ketat dari Van de Zandschulp untuk mengamankan break, dan ia mengunci set tersebut beberapa saat kemudian.
Pada set kedua, Van de Zandschulp tampak melaju unggul 40-0 saat melakukan servis pada kedudukan 1-1. Namun Berrettini tiba-tiba bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi deuce.
Serangkaian pukulan forehand dari van de Zandschulp menghasilkan break point, tetapi Berrettini merespons dengan meningkatkan kekuatannya lebih jauh.
Berrettini mengamankan double break untuk memenangi pertandingan, yang merupakan kemenangan kedelapannya secara berturut-turut dalam nomor tunggal di Piala Davis. Kemenangan Berrettini menjadi dasar bagi Sinner untuk menyelesaikan tugasnya.
Sinner tidak pernah kehilangan lebih dari empat gim dalam satu set dalam tujuh pertandingan terakhirnya, tetapi Griekspoor melewati ambang itu dengan mudah di set pertama.
Servisnya berhasil menahan Sinner. Set tersebut menuju tiebreak, sama seperti ketika keduanya bertemu di perempat final tahun lalu, dan hasilnya sama. Namun, mengimbangi Sinner adalah tugas terberat dalam tenis dan Griekspoor kalah dalam break di set kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Serahkan Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Awasi Pilkada, Jaringan Demokrasi Indonesia Gandeng Mahasiswa UAD
- Bawaslu Jogja Petakan Kerawanan TPS Saat Pilkada
- Meracik Jamu, Tidak Serumit yang Anda Pikirkan
- Asitantra Bakal Gelar K'wari dengan Lakon Misteri Bengawan Sore Ampak-ampak Ing Panolan
- KPU Kota Jogja Mengantisipasi Bencana Hidrometeorologi Saat Pilkada, Ini Caranya
Advertisement
Advertisement