Advertisement
Pengurus Daerah Pergatsi DIY 2025-2029 Dilantik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) DIY Masa Bakti 2025-2029 resmi dilantik dan dikukuhkan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergatsi, Diana Kusumastuti, di kompleks Kepatihan, Jogja, Jumat (22/8/2025).
Wakil Gubernur DIY sekaligus Ketua KONI DIY, KGPAA Paku Alam X, menitipkan empat harapan besar kepada para pengurus yang baru, yakni konsolidasi organisasi, pembinaan berjenjang, capaian prestasi dan memperkuat jejaring, kolaborasi. Ia mengimbau agar jangan terjebak pada mimpi yang terlalu besar atau terlalu jauh, dan abai pada proses.
Advertisement
Sementara, memperkuat jejaring, kolaborasi, dan sinergi dengan seluruh elemen yang ada, harus dilakukan, baik terhadap pihak yang memiliki keterkaitan langsung dengan pengembangan olahraga maupun yang tidak langsung, misalnya sektor pariwisata.
“Kerja kolektif adalah kunci, agar gateball di DIY semakin kuat, baik sebagai olahraga prestasi maupun sebagai sarana penguatan sosial,” katanya.
BACA JUGA: Super League, PSIM Jogja Siap Tantang Persib Bandung
Pengda Pergatsi DIY selama ini telah memiliki kontribusi besar terhadap seluruh capaian yang telah diraih. Untuk itu, apresiasi dan ungkapan terima kasih turut disampaikan Sri Paduka kepada jajaran kepengurusan Pengda Pergatsi DIY periode sebelumnya. Dedikasi selama ini di dalam kepengurusan, secara nyata telah meletakkan fondasi penting, dari pembinaan hingga penguatan organisasi.
“Di DIY, gateball telah menunjukkan daya tarik dan potensinya, dan secara umum telah mampu berkembang cukup pesat. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, misalnya, jumlah klub gateball di DIY mengalami peningkatan, jumlah atlet mengalami pelonjakan, kompetisi mulai rutin diselenggarakan, dan prestasi pun diraih di tingkat regional maupun nasional,” katanya.
DIY juga sudah memiliki pelatih serta wasit bersertifikat nasional. Artinya, gateball di DIY bukan lagi olahraga hobi, melainkan sudah masuk ke jalur pembinaan prestasi yang terstruktur. Terlepas dari progres capaian saat ini, tentu masih banyak mimpi yang ingin diwujudkan, tantangan yang perlu dihadapi, potensi yang perlu dipetakan, serta peluang yang perlu dijajaki.
“Seperti, kualitas pembinaan harus semakin sistematis, kompetisi antarklub perlu lebih rutin, dan keterlibatan masyarakat luas mesti terus didorong. Kita juga harus waspada terhadap jebakan ‘rutinitas tanpa inovasi’. Jangan sampai organisasi hanya sibuk dengan agenda internal, tetapi lupa melakukan penetrasi ke sekolah, kampus, dan komunitas masyarakat,” ungkapnya.
Diana Kusumastuti secara singkat memperkenalkan olahraga Gateball yang menurutnya unik ini. Ia menjelaskan, Gateball adalah olahraga yang dibawa dari Jepang, dan pertama kali datang di Bali untuk diperkenalkan kepada Indonesia.
Olahraga ini pun tidak membutuhkan ruang main yang luas, yakni cukup seluas 15x20 m. Waktu permainan untuk satu kali sesi Gateball yakni 30 menit. “Gateball berperan sebagai wadah pembinaan karakter yang inklusif, menjunjung sportivitas, dan mempererat persatuan lintas generasi, oleh karenanya olahraga ini bisa dimainkan oleh semua kalangan usia,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Meski Danais Dipangkas, Program Strategis Pusat Tetap Dongkrak Ekonomi DIY
- Siap-Siap, Sleman Creative Week Digelar Oktober Sedot Danais Ratusan Juta
- Pemkab Siapkan Lahan untuk Kampung Nelayan Merah Putih di Gunungkidul
- Jadwal KRL Jogja-Solo Jumat 22 Agustus 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Delanggu hingga Palur
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Jumat 22 2025: Di Kalitirto Berbah
Advertisement
Advertisement