Advertisement

Raymond-Nikolaus Raih Gelar Ganda di Indonesia Master II 2025

Newswire
Minggu, 26 Oktober 2025 - 18:17 WIB
Sunartono
Raymond-Nikolaus Raih Gelar Ganda di Indonesia Master II 2025 Ilustrasi bulu tangkis atau badminton - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Ganda putra Raymond Indra/Nikolaus Joaquin memastikan Indonesia mendapatkan gelar juara yang keduanya pada Indonesia Master II 2025, setelah sukses sebelumnnya ganda campuran Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata.

Raymond/Nikolaus mengalahkan pasangan gado gado Korea-Malaysia, Choi Sol Gyu/Goh V Shem dengan 21-18, 17-21, 24-22 dalam final di GOR PBSI Sumatera Utara, Minggu.

Advertisement

Nikolaus bersyukur bisa memenangkan laga yang disebutnya sungguh menegangkan. "Tadi di gim pertama kita bermain menyerang karena kita di posisi menang angin dan ketika di gim kedua kita sempat unggul di 11-9," kata Nikolaus setelah bertanding.

"Tetapi kita malah tergesa gesa untuk menyerang, jadi mereka sudah nungguin pukulan kita dan kita tidak antisipasi itu, jadi kita malah harus kalah di gim kedua dengan 13-21," sambungnya.

Pada gim ketiga, mereka menerapkan pola dan ketika berpindah tempat pada masa interval mereka mencoba bermain lebih sabar.

Dan itu berhasil, sampai memimpin 20-19. Pada posisi ini Nikolaus mengaku tangan gemetar ketika kebagian servis yang akhirnya gagal ia lakukan. 

"Tapi pelatih dan partner saya terus meyakinkan saya untuk mengambil kesempatan ini untuk menjadi juara super 100," kata dia.

"Walaupun kita diminta tenang dan sabar, kita tetap menyerang karena bagi kita, pertahanan terbaik adalah menyerang," kata Nikolaus.

Raymond /Nikolaus segera mengalihkan perhatian ke turnamen Super 300 di Korea yang berlangsung pekan depan.  Menjuarai Indonesia Master II 2025 menjadi modal berharga di Korea nanti sehingga bisa tampil lebih baik ketimbang di Macau Open.

"Kemenangan ini pastinya kita persembahkan untuk Indonesia. Semoga dengan gelar juara ini grafik bisa bisa lebih," kata Nikolaus.

Raymond menimpali bahwa lawan mereka dalam final memiliki  kelebihan dan hal pengalaman dan senioritas yang membuat mereka lebih tenang walaupun dalam keadaan tertinggal. 

"Tadi di poin kritis saya kayak de javu saja karena saya pernah tiga kali final dan kalah terus di poin mepet-mepet gitu. Rasanya bebannya berat aja gitu ke sendiri karena pingin menang banget," kata Raymond.

"Akhirnya lega banget saya bisa juara Super 100, sebelumnya dengan partner yang beda gagal dua kali di final. Dengan Joaquin juga sudah gagal sekali untuk juara."

"Dukungan penonton sangat memberikan semangat buat kita, apalagi papa dan mamanya Joaquin juga hadir di sini," kata Raymon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Soeharto Dinilai Memenuhi Syarat Diusulkan Pahlawan Nasional

Soeharto Dinilai Memenuhi Syarat Diusulkan Pahlawan Nasional

News
| Minggu, 26 Oktober 2025, 23:57 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement