Advertisement
Dua Skema Ini Mungkin Diterapkan PSS Sleman di Babak 8 Besar Liga 2 2018

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Masuknya tujuh pemain baru di tubuh PSS Sleman jelang babak 8 besar Liga 2 2018 kemungkinan akan berdampak pada pilihan penggunaan skema.
Jika di babak reguler wilayah timur, PSS Sleman lebih banyak menggunakan pola 4-1-4-1 dan 4-3-3. Maka, variasi serangan ini kemungkinan akan bertambah.
Advertisement
"Bisa nanti pakai 4-2-3-1, atau pun pakai 3-4-3, namun ini hanya skema. Karena kami juga akan sesuaikan dengan lawan nantinya," kata pelatih PSS Seto Nurdiyantoro usai memimpin latihan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (19/10/2018).
"Perubahan ini memungkinkan karena kami punya banyak pilihan pemain. Termasuk nantinya pengembangan pemain bisa kami terapkan," lanjut Seto.
Selain perubahan skema permainan, banyaknya stok pemain, diakui oleh Seto membuat dirinya memiliki banyak opsi untuk mengatasi kemungkinan pemain absen karena cedera dan akumulasi kartu.
"Mengingat recovery antarpertandingan pendek. Jika pun melakukan rotasi kami punya banyak pilihan," katanya.
Sedangkan terkait dengan keputusannya mendatangkan tujuh pemain baru, Seto menyatakan dirinya sengaja mendatangkan mereka karena ia menilai ketujuh pemain baru ini memiliki taktik dan kecerdasan. Alhasil, meski baru beberapa hari berlatih, mereka sudah cepat beradaptasi.
"Salah satu piliahn saya kenapa pilih pemain ini, mereka cepat adaptasi. Mereka ini punya taktik dan kecerdasan. Seperti sore ini mereka cukup berbaur di latihan tadi," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
- Mahasiswi di Bantul Jadi Korban Penipuan Modus ATM, Uang Rp17,5 Juta Raib
Advertisement