Advertisement
Demi Menghormati Kemanusiaan, Juve & Milan Diminta Tidak Main di Saudi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Aktivis hak asasi manusia (HAM) mendesak Juventus dan AC Milan tidak bertanding di Riyadh, Arab Saudi, dalam pertandingan Piala Super Italia atau Supercoppa Italiana.
Laga tersebut disurigai akan dimanfaatkan untuk mengubah citra negara tersebut setelah terjadinya pembunuhan terhadap jurnalis, Jamal Khashoggi.
Advertisement
“Itu hanya akan membantu Riyadh menggunakan olahraga dalam mengubah citranya yang ternoda, yang dikenal sebagai sportswashing,” kata Amnesty International, organisasi internasional yang bergerak di bidang perlindungan HAM, seperti dikutip Football Italia,
Kepala Kebijakan dan Urusan Pemerintah Amnesty International Inggris Allan Hogarth mengatakan bahwa sudah sangat jelas bahwa negara-negara seperti Arab Saudi menyadari potensi olahraga sebagai sarana rebranding.
Bahkan sebelum pembunuhan Khashoggi, jelasnya, Arab Saudi sudah memiliki catatan hak asasi manusia yang benar-benar mengerikan.
Oleh karena itu, dia menilai klub besar seperti Juventus dan Milan perlu memahami bahwa partisipasi mereka dalam acara olahraga di negara itu dimanfaatkan sebagai bentuk sportswashing.
“Kami mendesak klub-klub Italia ini untuk berpikir dua kali tentang apa yang dikabarkan kepada penggemar olahraga di seluruh dunia dan aktivis pemberani yang membela hak asasi manusia di Arab Saudi,” tegasnya.
Pada Juni 2018, petingga Liga Serie A Italia telah menandatangani kesepakatan dengan nilai 7 juta euro yang menyatakan bahwa tiga pertandingan Supercoppa Italiana akan dimainkan di Arab Saudi dalam lima tahun ke depan.
Pertandingan antara Juventus dan AC Milan pada Januari 2019 akan menjadi realisasi pertama dari kesepakatan tersebut. Sebelumnya, Supercoppa telah diselenggarakan di Amerika Serikat, China, Libya dan Qatar.
Namun, kecaman internasional atas pembunuhan brutal Khashoggi di konsulat Saudi pada awal Oktober ini telah menghasilkan seruan agar acara olahraga besar yang sediaanya akan dihelat di Arab Saudi diboikot.
Selain Juventus dan Italia, dua pemain tenis terbaik dunia, Rafael Nadal dan Novak Djokovic, juga sudah didesak untuk membatalkan partai ekshebisi di Arab Saudi pada bulan depan.
Kedua pemain tenis itu, melalui akun Twitter, mengucapkan terima kasih kepada otoritas Arab Saudi atas undangan ekshebisi tersebut. Kicauan itu dibuat tepat pada hari-hari setelah Khashoggi menghilang.
Namun, twitt itu dibuat sebelum rincian lengkap dan mengerikan tentang apa yang terjadi pada Khashoggi dirilis.
“Terserah Nadal dan Djokovic, mereka memainkan pertandingan ekshebisi mereka yang menguntungkan, tetapi jika mereka pergi ke Jeddah kami ingin melihat mereka menggunakan profil mereka untuk mengangkat masalah hak asasi manusia,” kata Hogarth.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Tarif DAMRI ke Bandara YIA, Purworejo dan Kebumen
- Jadwal Kereta Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini Cerah, Minggu 6 Juli 2025
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
Advertisement
Advertisement