Advertisement
Gaji Wasit Liga 2 Tetap Tertinggi di Asia Tenggara

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Ketua PSSI Mochamad Iriawan memastikan jika gaji wasit Liga 2 tetap yang tertinggi di Asia Tenggara. Meskipun demikian, gaji wasit Liga 2, masih kalah daripada wasit Liga 1 yang mencapai Rp10 juta per pertandingan.
“Nanti kami coba kami lihat, nanti kalau sudah tak ada defisit pasti akan kami naikkan. Tapi yang jelas, gaji wasitnya tetap yang tertinggi di ASEAN,” ungkap Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, saat pembukaan Liga 2 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung beberapa waktu lalu.
Advertisement
“Kesejahteraan (gaji) mereka paling besar, jauh Singapura, kami sudah tinggi, tidak alasan untuk memimpin tidak baik, jujur, tidak memihak, dan tidak ada kepentingan, kalau bermasalah, memimpin tidak bagus yang kena ketua umum, ketua umum dijadikan bemper yang gak bener, kalau bagus mereka dapat nama,” lanjutnya.
Liga 2 musim ini dibagi menjadi 3 grup atau wilayah. Hanya 3 tim yang berhak promosi ke Liga 1 musim depan dan 8 tim harus degradasi ke Liga 3.
“Berjuanglah secara maksimal. Tim yang lolos ke Liga 1 atau degradasi ke Liga 3 itu tergantung oleh tim itu sendiri. Wasit sudah saya beri pencerahan agar memimpin dengan baik, benar, jujur, dan berintegritas. Etalase sepakbola itu berasal dari wasit. Kalau wasit memimpin dengan baik dan benar pasti sepakbola juga akan benar,” kata Iriawan.
Iriawan pun mengamini musim ini Liga 2 akan berjalan ketat. Sebab banyak tim kuat (secara historis) ada di Liga 2. Bahkan di antaranya pernah merasakan atmosfer Liga 1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

TNI Sterilkan Lokasi Ledakan Amunisi di Garut dari Masyarakat Sipil
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Long Weekend Waisak, Jumlah Wisatawan di Bantul Meningkat Hampir Dua Kali Lipat
- Tim Saber Pungli Gunungkidul Bakal Pelototi Layanan TPR Wisata Pantai Cegah Kebocoran
- Libur Waisak, Dispar Bantul Tambah Petugas Pemungutan Retribusi di TPR Parangtritis
- Cerita Guru Honorer di Sleman Korban Mafia Tanah, 12 Tahun Perjuangkan Sertifikat Tak Kunjung Dapat
- Kementerian Pekerjaan Umum Mengecek Persiapan Taman Siswa Jadi Sekolah Rakyat
Advertisement