Advertisement

Pembukaan Dianggap Menyinggung Salah Satu Agama, Panitia Olimpiade Paris Akhirnya Minta Maaf

Taufan Bara Mukti
Selasa, 30 Juli 2024 - 20:57 WIB
Arief Junianto
Pembukaan Dianggap Menyinggung Salah Satu Agama, Panitia Olimpiade Paris Akhirnya Minta Maaf Olimpiade Paris. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Penyelenggara Olimpiade Paris 2024 meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang muncul akibat opening ceremony yang dinilai menyinggung suatu agama.

Opening ceremony Olimpiade Paris 2024 ramai dihujat karena penampilan yang dinilai menyinggung suatu kelompok, Jumat (26/7/2024). Dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 ada pertunjukan yang melibatkan penari drag queen dengan penggambaran suasana Perjamuan Terakhir.

Advertisement

Perjamuan Terakhir adalah makan malam terakhir yang dilakukan Yesus bersama rasul-rasulnya. Adegan tersebut dikritik lantaran dinilai merendahkan kepercayaan umat Kristen dan Katolik. Gelombang protes pun bermunculan di media sosial.

Juru bicara Olimpiade Paris 2024, Anne Deschamps menyampaikan permintaan maaf karena kegaduhan tersebut.

Dia menambahkan, panitia tak berniat menyinggung suatu kelompok atau agama tertentu. "Jelas tidak pernah ada niat untuk tidak menghormati kelompok agama mana pun. Jika ada orang yang merasa tersinggung, tentu saja kami sangat menyesal," ucap Anne, dilansir dari Channel News Asia.

BACA JUGA: Grand Syekh Al Azhar Kutuk Pelecehan Simbol Agama di Pembukaan Olimpiade Paris

Permintaan maaf itu diumumkan setelah adanya protes dari para uskup Prancis yang kecewa dengan pertunjukan pembukaan Olimpiade Paris 2024.

Toleransi Seksual & Gender

Sutradara teater, Thomas Jolly yang memprakarsai pertunjukan tersebut menyebut bahwa adegan yang dinilai sebagai Perjamuan Terakhir itu ditujukan untuk mempromosikan toleransi terhadap identitas seksual dan gender yang berbeda. "Tidak akan pernah ada keinginan untuk mengejek atau merendahkan siapa pun dalam karya saya. Saya ingin upacara yang menyatukan orang, yang mendamaikan, tetapi juga upacara yang menegaskan nilai-nilai tentang kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan," tutur Thomas Jolly.

Jolly juga membantah pemeran dalam adegan tersebut merepresentasikan imej setan. Menurutnya, para karakter terinspirasi dari Dewa Pagan, bukan imej setan seperti yang ramai diperbincangkan. "Perjamuan itu idenya adalah pesta besar pagan yang terkait dengan dewa-dewa Olympus," ucap Jolly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement