Advertisement

Promo November

Terlibat Pengaturan Skor, PSS Disanksi Pengurangan Poin dan Denda Rp150 Juta

Arief Junianto
Senin, 12 Agustus 2024 - 20:27 WIB
Arief Junianto
Terlibat Pengaturan Skor, PSS Disanksi Pengurangan Poin dan Denda Rp150 Juta PSS Sleman. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Usai menelan kekalahan dari Persebaya di laga pekan pertama Liga 1 2024-2025 lalu, PSS kembali mendapatkan kabar buruk, yakni turunnya sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI berupa pengurangan 3 poin. Dengan kekalahan ditambah dengan sanksi itu, kini posisi PSS di papan klasemen Liga 1, berada di urutan paling buncit dengan -3 poin.

Keputusan itu diambil Komdis PSSI melalui sidang pelanggaran disiplin atas kasus yang terjadi di PSS Sleman pada 6 November 2018. “Bahwa putusan Pengadilan Negeri Sleman tertanggal 25 April 2024, tentang tindak pidana suap kepada perangkat pertandingan yang bertugas pada pertandingan antara PSS Sleman melawan Madura FC pada tanggal 06 November 2018,” demikian yang tertulis dalam salinan Keputusan Komite Disiplin PSSI, dikutip dari laman resmi PT LIB, Senin (12/8/2024).

Advertisement

Atas pelanggaran tersebut, Komdis PSSI menghukum PSS Sleman pengurangan tiga poin pada penampilan PSS Sleman di Liga 1 2024/25 dan hukuman denda sebesar Rp 150 juta.

“Merujuk kepada Pasal 64 ayat 1, ayat 2, ayat 3 dan Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Klub PSS Sleman diberikan sanksi pengurangan point 3 (tiga) dan denda 150.000.000,000 (seratus lima puluh juta rupiah) berlaku pada kompetisi Liga 1 yang diselenggarakan pada periode 2024-2025,” lanjut penjelasan dalam salinan Keputusan Komite Disiplin PSSI tersebut.

BACA JUGA: Pengaturan Skor: Perintahkan Beri Uang Suap, Eks Direktur PSS Ditahan

Diketahui, Satgas Anti Mafia Bola mencatat ada beberapa tersangka dari kasus pengaturan skor yang melibatkan PSS Sleman, terdiri empat orang wasit masing-masing dengan inisial K, RP, AS, dan R. Kemudian satu orang asisten manajer klub berinisial DRN, satu LO wasit berinisial KM dan seorang kurir berinisial GAS yang masih berstatus DPO (daftar pencarian orang).

Selain itu, satu orang pelobi berinisial VW juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Belakangan, eks Direktur Operasional PSS berinisial AR juga telah ditetapkan sebagai tersangka atas perannya sebagai orang yang memerintahkan penyuapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement