Advertisement
Sukses Raih Emas Asian Para Games, Rica Oktavia Bidik Paralimpiade 2020

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Dari ajang Asian Para Games, Rica Oktavia meraih emas para atletik nomor lompat jauh. Dia mampu melompat sejauh 5,25 meter di kategori T20 putri.
Dalam lomba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (8/10), Rica juga berhasil memecahkan rekor Asia yang bertahan sejak tahun 2016.
Advertisement
"Alhamdulillah bisa melewati rekor Asia. Saya senang bisa mencapai target medali emas," kata Rica seusai lomba.
Rekor Asia lompat jauh T20 putri sebelumnya dipegang oleh atlet Malaysia Siti Noor Radiah Ismail dengan jarak lompatan 5,20 meter yang dicatatkan di Paralimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil.
Pada Asian Para Games 2018 ini Siti Noor Radiah meraih perak dengan lompatan sejauh 5,18 meter.
Medali perunggu di nomor ini direbut oleh atlet Jepang Sakai Sonomi dengan capaian lompatan 5,02 meter.
Mendapatkan medali emas di Asian Para GAmes tidak membuat Rica Oktavia terlena. Sebab, dia masih mengincar tampil di ajang multicabang olahraga disabilitas terbesar di dunia.
"Saya ingin tampil di Paralimpiade 2020 di Tokyo," ujar dia.
Sukses meraih medali emas membuat atlet berusia 25 tahun itu dipastikan meraih bonus Rp 1,5 miliar dari pemerintah.
Rica pun sudah memiliki rencana terkait hal itu.
"Akan saya gunakan untuk membiayai ayah dan ibu naik haji,” kata Rica lagi.
Di Asian Para Games ini, Rica tampil di dua nomor. Selain lompat jauh T20 putri, dia juga berkompetisi di tolak peluru F20 putri. Namun, di tolak peluru F20 itu, Rica tidak berhasil meraih medali.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/BisnisIndonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Suhu Udara Jogja Terasa Lebih Dingin, Ini Penyebabnya Versi BMKG
- Pelebaran Jalan Bantul Menimbulkan Kemacetan, Penebangan Pohon Dikebut
- Hingga Juli 2025, Enam Orang di Kota Jogja Meninggal Akibat Leptospirosis
- Ratusan Pekerja Sosial di Lingkungan Dinsos DIY Ikut Skrining Massal TB
- Perangkat Desa Jadi Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Pemanfaatan Tanah Kas Kalurahan Srimulyo Bantul
Advertisement
Advertisement