Advertisement
PSS Sleman Terus Waspadai Kekuatan Borneo FC

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—PSS Sleman terus mewaspadai kekuatan dari Borneo FC jelang bentrok kedua kesebelasan pada lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (18/3/2023) sore. Sebab, saat ini Pesut Etam-julukan Borneo FC dikenal sebagai tim yang impresif.
BACA JUGA: Madura United vs PSS Sleman Tanpa Penonton
Advertisement
"Borneo cukup impresif dengan ciptakan banyak gol. ini yang kami waspadai. Mudah-mudahan pemain lebih fokus di awal sampai akhir pertandingan. Karena di beberapa pertandingan di babak kedua kita kemasukan," kata pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (17/3/2023).
Terkait penjagaan khusus untuk pemain Borneo FC, pelatih asal Kalasan itu mengakui jika kekuatan dari Stefano Lillipaly dan kawan-kawan cukup berimbang di semua lini.
"Kemarin striker mereka cetak 3 gol. Tidak hanya efektivitas striker cetak gol, tapi juga peluang pemain lain cetak gol. Borneo ini di akhir-akhir ini kembali ke performa ini yang diantisipasi. Stategi ada, tapi ngak ada yang khusus. Walaupun tetap ada penjagaan untuk Pato dan pemain lainnya. Jadi tidak fokus ke satu pemain," terangnya.
Di sisi lain, diakui Seto, saat ini timnya tengah dihadapkan pada banyaknya pemain cedera. Selain Jonathan Cantillana, Jihad Ayoub, ada Yevhen Bokhasvilli yang tengah dibekap cedera.
"Pertandingan besok kami kehilangan 3 pemain asing kami. Kiper juga masih diragukan, juga perkembangan nur diansyah. Mudah-mudahan pemain lebih siap. Dua pertandingan sebelumnya kolektivitas dan percaya diri meningkat. Semoga meningkat dan lebih cair," harap Seto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sejarah Pasar Tanah Abang, Berusia Nyaris 3 Abad Kini Mulai Meredup
Advertisement

Hidden Gem di Utara Jogja, Tempat Nongkrong dengan Vibes Bali Pernah Didatangi Artis
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Minggu 24 September 2023
- Sejarah Sekaten Kraton Jogja, Telah Ada Sejak Zaman Kerajaan Demak
- Paparan Sinar Ultraviolet di Jogja Hari Ini Masuk Level Tinggi
- Tahun Depan, 8.000 Lansia di DIY Bakal Dapat Bantuan Rp300 Ribu Per Bulan
- Penderita ISPA dan Flu di Jogja Meningkat 40%, Kemarau Panjang Faktor Utamanya
Advertisement
Advertisement