Advertisement

Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi Beri Klarifikasi Terkait Dugaan Menendang Kepala Bruno Moreira, Ini Isinya

Catur Dwi Janati
Selasa, 05 Maret 2024 - 09:57 WIB
Sunartono
Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi Beri Klarifikasi Terkait Dugaan Menendang Kepala Bruno Moreira, Ini Isinya Potret Gelandang PSS Sleman, Wahyudi Hamisi. - Istimewa/PSS Sleman.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Insiden keributan akibat dugaan gelandang PSS Sleman Wahyudi Hamisi menendang kepala Pemain Persebaya Bruno Moreira menjadi perbincangan publik. Video insiden tersebut bahkan menjadi viral di medsos. Laga PSS Sleman kontra Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo pada Minggu (3/3/2024).

Wahyudi Hamisi pun ikut bersuara terkait insiden ini. Pertama, dirinya menyampaikan permintaan maaf kepada Bruno dan Tim Persebaya. "Saya Wahyudi Hamisi, pemain PSS Sleman ingin menyampaikan permintaan maaf saya kepada pemain Persebaya, Bruno Moreira atas apa yang terjadi di pertandingan kemarin. Saya sudah berpesan kepada Bruno untuk permintaan maaf saya," ucapnya, Senin (4/3/2024) malam.

Advertisement

BACA JUGA : Komentari Aksi Brutal Hamisi, Sekjen PSSI: Harus Ada Evaluasi dan Sanksi Berat

Sebagai aktor yang terlibat langsung dalam laga, Hamisi mengungkapkan sama sekali tidak ada maksud dari dirinya untuk mencederai atau bahkan melukai Bruno. "Dari kronologi tadi, tentu tidak ada unsur kesengajaan dari saya untuk mencederai atau bahkan melukai Bruno. Sebagai sesama pesepakbola, tentu saya tidak ingin melukai lawan saya dengan sengaja," ujarnya.

Kendati demikian Hamisi tetap meminta maaf karena aksinya membahayakan bagi Bruno. "Apapun itu, saya tahu hal tersebut salah dan dapat membahayakan Bruno sebagai pemain. Maka dari itu saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bruno dan tim Persebaya atas tindakan yang saya lakukan," pungkasnya.

Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Gusti Randa pun angkat suara. Gusti menilai harus memberi pernyataan sikap terlebih banyaknya potongan video yang beredar ikhwal insiden tersebut. 

"Kami dari PSS Sleman ingin menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi atas peristiwa kemarin. Saya sebelumnya sangat menyayangkan atas banyaknya potongan video yang beredar saat kejadian tersebut dengan tidak menayangkan video lengkap sebelum kejadian," kata Gusti.

Dalam video lengkap terlihat bahwa Bruno sudah terjatuh lebih dulu akibat saat berebut bola dengan pemain PSS. Namun, wasit kala itu tak menghentikan perminan yang membuat permainan tetap dilanjutkan. Bahkan Persebaya sempat menyerang dan melesatkan tendangan gawang PSS. Bola sepakan pemain Persebaya tersebut masih berhasil ditepis oles Kiper PSS, Anthony Pinthus. Setelahnya bola terpisah Pinthus kembali jatuh di kaki pemain Persebaya. 

Gusti menilai pemain Persebaya seharusnya membuang bola lantaran ada rekannya yang terjatuh kesakitan dan bukan justru terus membawa bola. "Terlihat jelas dalam video pemain Persebaya terus membawa bola dan mengarahkannya ke dekat Bruno," ungkapnya.

Karena bola masih terus aktif dan pertandingan terus berjalan, Hamisi berusaha mengambil bola itu. "Tindakan Hamisi untuk mengambil bola menurut saya harus dilakukan karena untuk menutup gerak lawan. Mengingat kami kebobolan pertama karena lengah menutup gerak lawan," katanya.

BACA JUGA : Hadapi Persebaya, PSS Evaluasi Tim Besar-besaran

Sayang, upaya Hamisi meraih bola justru mengenai kepala Bruno yang masih tersungkur. Bruno pun bangkit sesaat setelah kejadian itu. "Tendangan Hamisi ternyata menyentuh kepala Bruno. Saat itu, Bruno langsung bangkit dan malah ingin memukul Hamisi. Menurut saya, apa yang dibuat oleh Tim Persebaya terlalu berlebihan karena buktinya Bruno bisa langsung bangkit dan bermain hingga menit akhir," katanya.

Meski menilai tindakan Hamisi semata-mata merupakan upaya untuk mengambil bola, Gusti tetap mengungkapkan permintaan maafnya kepada Tim Persebaya. Permintaan maaf atas tindakan yang dilakukan oleh salah satu pemainnya. Dia tidak ingin kejadian semacam ini kembali berulang. 

"Saya sebagai perwakilan Manajemen PT PSS ingin meminta maaf kepada Tim Persebaya atas kejadian kemarin. Tentu kita tidak ingin ada kejadian tersebut lagi terjadi di Sepak Bola Indonesia karena bisa membahayakan pemain satu sama lain. Semoga ini menjadi yang terakhir untuk Sepak Bola Indonesia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pengakuan Kedaulatan Palestina, Beberapa Negara Uni Eropa Bakal Deklarasi Bareng

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Makan Murah di Jogja Versi Mahasiswa, Cek Tempatnya

Wisata
| Kamis, 09 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement