Advertisement

FSE Desak FIFA Hentikan Penjualan Tiket Mahal Piala Dunia 2026

Jumali
Senin, 15 Desember 2025 - 10:47 WIB
Jumali
FSE Desak FIFA Hentikan Penjualan Tiket Mahal Piala Dunia 2026 Trofi Piala Dunia - ist - FIFA

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Football Supporters Europe (FSE), yang merupakan organisasi payung penggemar sepak bola Eropa menuntut FIFA menghentikan penjualan tiket Piala Dunia 2026. Harga yang tinggi dianggap memberatkan penggemar sejati.

FSE menyebut penetapan harga tiket yang diumumkan FIFA pada Kamis (11/12/2025) tersebut sangat memberatkan. Harga tiket kategori premium untuk partai final di Stadion MetLife, New York, pada 19 Juli 2026 dibanderol US$8.680 atau sekitar Rp149,6 juta (asumsi kurs Rp16.633/US$).

Advertisement

Angka ini sekitar tujuh kali lipat lebih tinggi dibandingkan harga untuk kategori serupa di Piala Dunia 2022 di Qatar yang berkisar US$1.600.

Bahkan, untuk penggemar yang berencana menonton seluruh pertandingan mulai babak grup hingga final, estimasi biaya minimal melalui saluran resmi mencapai US$6.900. Para penggemar menggambarkan kebijakan harga ini sebagai "pengkhianatan monumental" terhadap tradisi dan jiwa sepak bola.

Kontroversi kian memanas dengan diterapkannya sistem harga variabel untuk tiket babak penyisihan grup berdasarkan "daya tarik" pertandingan—suatu kriteria yang dianggap tidak transparan oleh banyak pihak. Sebagai contoh, tiket untuk pertandingan pembuka Inggris vs Kroasia dihargai US$523 untuk kategori kursi di belakang gawang, sementara pertandingan Skotlandia dijual lebih murah. FSE mengkritik hal ini menciptakan sistem dua tingkat yang tidak adil.

"Dengan harga yang telah ditetapkan oleh FIFA, kami agak terkejut," kata Ronan Evain, Direktur Eksekutif FSE, dikutip dari Al Jazeera, Senin (15/12/2025).

Ia memperingatkan bahwa harga final yang mendekati US$4.000 akan menghilangkan atmosfer khas stadion. Jurnalis sepak bola terkemuka Inggris, Henry Winter, juga mengingatkan risiko turnamen berubah menjadi "Permainan Korporat" dengan penonton yang kurang antusias dan kemungkinan kursi kosong.

Beban finansial bagi penggemar, terutama dari luar Amerika Utara, jauh melampaui sekadar harga tiket. Mereka juga harus mengeluarkan biaya untuk penerbangan, akomodasi, dan konsumsi di tiga negara tuan rumah. Gary Al-Smith, jurnalis sepak bola Afrika, menegaskan bahwa ini akan menjadi Piala Dunia yang sangat mahal bagi para penggemar.

Kebijakan harga ini dinilai sangat kontras dengan dokumen penawaran FIFA 2018 untuk turnamen yang sama, yang sebelumnya memproyeksikan harga tiket babak grup mulai dari US$21. FIFA juga dikritik karena mengecualikan kategori tiket termurah (Kategori 4) dari alokasi untuk kelompok pendukung.

Protes harga tiket ini muncul di tengah sorotan ketat terhadap FIFA. Badan sepak bola dunia itu sedang mendapatkan pengaduan resmi dari kelompok hak asasi manusia FairSquare terkait pelanggaran etika dan netralitas politik. Pengaduan diajukan menyusul pujian berlebihan Presiden FIFA Gianni Infantino kepada Presiden AS Donald Trump dan pemberian penghargaan perdamaian FIFA kepada Trump.

FSE menyerukan konsultasi mendesak dengan para suporter sebelum penjualan tiket dilanjutkan, menekankan bahwa aksesibilitas bagi penggemar adalah jiwa dari turnamen sepak bola terbesar di dunia ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Warga Sipil Thailand Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja

Warga Sipil Thailand Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja

News
| Senin, 15 Desember 2025, 11:47 WIB

Advertisement

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Wisata
| Jum'at, 12 Desember 2025, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement