Advertisement
PIALA AFRIKA 2015 : Setelah Maroko, Giliran Angola Tolak Jadi Tuan Rumah Piala Afrika

Advertisement
Harianjogja.com, LUANDA -- Angola menarik dari menjadi pengganti Maroko sebagai tuan rumah Piala Afrika 2015, padahal negara kaya minyak itu dianggap salah satu calon terkuat pengganti Maroko yang dicabut hak menjadi tuan rumah setelah meminta penundaan penyelenggaran turnamen karena takut epidemi Ebola.
Advertisement
Angola menegaskan tidak tertarik menjadi tuan rumah turnamen itu, kata Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Angola Joao Lusevikueno.
"Angola tidak akan menjadi tuan rumah turnamen itu, kami tidak mempresentasikan kepencalonan kami dan bukan niat kami untuk melakukan itu," ucap Joao AFP melalui telepon, Kamis (13/11/2014).
Dia menambahkan, "Anggaran 2015 negara ini, yang harus diajukan Kamis, tidak memasilitasi satu kemungkinan pun untuk soal ini."
Dia mengatakan masuk dan menyelenggarakan turnamen berskala ini dalam waktu dua bulan --dijadwalkan mulai 17 Januari-- adalah nyaris mustahil.
Angola pernah menjadi tuan rumah Piala Afrika 2010 yang diwarnai serangan terhadap bus timnas Togo yang dilakukan kaum separatis yang menewaskan dua orang.
Setelah penolakan Angola ini tinggal Mesir, Gabon, Guinea Ekuatorial dan juara bertahan Nigeria yang masih ada di daftar pengganti Maroko. Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) akan mengumumkan tuan rumah yang baru dalam dua atau tiga hari ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Liburan Sekolah, Desa Wisata Bisa Menjadi Tujuan Alternatif Berwisata di Gunungkidul
- Kerja Sama Pemda DIY-BSSN Ditingkatkan untuk Keamanan Siber
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
Advertisement
Advertisement